![]() |
SEPI: Toko melati sepi pengunjung akibat harga sembako melonjak menjelang bulan Ramadhan |
Situbondo, lensakomunikasi,- mimik, 44, warga kelurahan Dawuhan kabupaten Situbondo pemilik toko melati di pasar mimbaan Situbondo resa akibat harga sembako melonjak , Minggu ( 23/02/2025) Hingga membuat ia harus mengurangi pembelian barang sembako .
Menjelang ramadhan dan hari raya idul Fitri harga sembako melonjak bahkan Setok barang habis sehingga membuat para pedagang resah .
"Semua barang sekarang mulai naik drastis dan stok barang di toko-toko besar menipis bahkan tidak ada, harga telur yang biasanya 24 ribu kini menjadi 30 ribu dan harga minyak yang biasanya hanya 12 ribu menjadi 17, harga beras yang hanya 13 kini bisa mencapai harga 16 ribu perkilogram," ungkap mimik
![]() |
Nampak tidak ada pembeli |
Mimik mengatakan bahwa kenaikan harga memang sering terjadi menjelang hari natal, bulan ramadhan hingga hari raya, namun kondisi saat ini berbeda selain harga melonjak drastis pengunjung juga sepi .
"Kenaikan harga sembako saat ini berakibat sangat fatal bagi para pedagang dipasar, pasar sepi karna sudah banyak toko Madura dan lainnya hingga banyak pembeli yang sudah tidak kepasar lagi, " ujarnya
Demi tetap bisa berjualan, mimik berkata bahwa kita harus bisa menyesuaikan harga sembako dengan baik dan mengambil laba sedikit namun jualan tetap berjalan.
"Saat ini untuk pembelian barang di toko besar saja dibatasi, karna semuanya serba naik, dan untuk pembeli yang tidak tau ia merasa saya menjual dengan harga mahal, sehingga tidak jadi membeli," imbuhnya
Untuk menyeimbangi jualan, Mimik harus mengambil stok sedikit-sedikit khawatir mengalami turun harga sehingga bisa mengalami kerugian yang banyak .
"Saya yang biasanya mengambil telur atau sembako lainya 5kg an sekarang kadang 3 kg atau 2 kg khawatir turun drastis karna harga sembako tidak stabil," pungkas Mimik.
wrd