![]() |
Miris: Syukri,100, warga Desa/Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, penjual bale-bale yang hidup sebatang kara, Minggu (23/02/2025). |
Situbondo, lensakomunikasi.com,-Syukri, asal Desa/Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, tetap semangat mencari nafkah. Padahal usianya sudah satu abat. Tapi, kakek 100 tahun itu masih memikul bale-bale menyusuri Kota Situbondo. Bahkan setiap hari.
Untuk menyambung hidup, Syukri berjalan dari Desa Cermee ke Kota Situbondo, dengan memikul bale-bale di bahunya.
"Saya setiap hari jalan keliling, mencari pembeli sampai berpindah-pindah, hingga 20 tempat" Ujar Syukri.
Ia mengambil dan menjualkan bale-bale milik tetangga dekatnnya. Bale-bale biasanya dibandrol dengan harga Rp 200 ribu. itupun masih banyak yang menawar dengan harga yang lebih murah.
"Saya mengambil untung cuman Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu," Tegas Syukri.
Dia juga mengaku kalau hidup sendirian, dan sudah tidak memiliki keluarga satupun, sempat mengadopsi anak angkat, akan tetapi sudah meninggal.
"Saya dulu sempat membesarkan anak angkat dari kecil, sampai dia menikah, dan pada umur 20 tahun ia meninggal". Imbuhnya
Rudi, 62, selaku tukang becak mengatakan, sering melihat nya berjalan keliling memikul bale-bale, di beberapa tempat sekitaran situbondo.
"Kalo saya lagi nganterin orang, sering melihat dia berjualan, lebih seringnya di sekitar lampu merah Alun-alun" pungkas Rudi.
hdd