Situbondo,lensakomunikasi.com -Ahmad Jawan, 56, membudidaya binatang pengerat yang banyak dibenci sebagian besar orang, namun bisa membawa banyak rezeki untuknya. Dia memanfaatkan hewan ini untuk dijual hingga luar provinsi. Budidaya ini bertempat di Dusun Patek, Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan dan terus berkembang hingga hari ini. Jumat, (17/02/2023).
Ahmad jawang, memberi makan ternak tikus |
Seperti diketahui, hewan tikus ini banyak tidak disukai sebagian besar orang karena dianggap menjijikan. Namun, dia memilih untuk budi daya tikus putih hingga meraup puluhan juta rupiah.
Bertempat di belakang rumahnya ia melakukan budi daya sekitar ribuan tikus. Namun bukan tikus liar atau tikus hitam yang biasa berada di sawah atau rumah-rumah. Tikus yang dia budidaya adalah tikus putih jenis rat dan mencit.
Jawang mengungkapkan budidaya tikus putih yang digelutinya berawal dari mencoba di dunia bisnis pada 2016, dia akhirnya mencoba mengembang biakkan dengan penuh semangat.
Tanpa disangka, budidaya itu langsung dilirik oleh pemilik hewan reptil dan burung predator untuk konsumsi pakannya.
"Awalnya belajar autodidak, cuma semakin ke sini karena sering mencari informasi, kami bisa mengembangkan dengan baik, baik kebersihan kandang atau nutrisi tikus itu sendiri, pakannya ini sendiri berbagai macam, yakni dedak, pelet ayam atau ikan yang di campur nasi basi," Jelas Jawang.
Lebih jauh, Jawang menjelaskan hanya butuh satu minggu dari hamil hingga melahirkan, tinggal menunggu satu bulan lagi untuk siap di panen. Perbedaan tikus rat dan mencit sendiri hanya dari ukurannya saja. Untuk cara beternaknya pun tetap sama.
"Satu ekor tikus mencit dijual mulai harga Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu per ekornya. Sementara tikus rat dijual dari Rp7 ribu sampai Rp 9 ribu, untuk reseller dengan pembelian minimal 100 ekor harga lebih murah," ungkapnya.
Selain para peternak dan pecinta ular, pemasaran tikus putih ini juga masuk hingga praktik untuk keperluan uji coba laboratorium. Bahkan tempat kesehatan
Dari modal yang awalnya Rp 200 ribu saat ini bisa meraup keuntungan sekali pengiriman ke luar kota, mendapat 2 juta hingga 13 juta rupiah.
"Paling jauh Tanggerang dan Bogor," pungkasnya.(wil).