Dokumentasi cabai rusak akibat virus hama dan cuaca yang ekstrim |
Situbondo,lensakomunikasi.com - Petani cabai asal Desa Widuri kecamatan Asembagus, Indana, mengatakan tanaman cabai sejak bulan Desember lalu banyak mengalami kerusakan akibat hama. Kondisi tanaman menjadi rusak seperti daun menguning batang dan cabai membusuk, Kamis kemarin (23/2).
Selain itu kondisi cuaca yang sangat ekstrim saat sekarang menjadi pemicu terjadinya kerugian terhadap hasil tanaman petani, di antaranya hujan deras dan angin yang begitu kencang. Akibatnya cabai yang sudah keluar bunga menjadi rontok. Tanaman cabai yang berbuah menjadi rusak akibat cuaca ekstrim.
"Saya menanam cabai saat musim kemarau tahun lalu hasil panen sangat bagus, dan harga di pasaran kala itu sangat memuaskan bagi seorang petani, namun di tahun sekarang banyak cabai yang hasilnya begitu rusak dan tidak bisa mengembalikan modal seperti dahulu lagi dan banyak petani yang rugi besar akibat cabai tersebut" ujar Indana
Sudah banyak cara yang di lakukan oleh petani cabai untuk merawat tanamannya, mulai dari pengobatan serta perawatan yang lain. tapi tetap saja hasilnya tidak begitu memuaskan terhadap harapan seorang Indana dalam mendapatkan sebuah hasil panen yang bagus.
Biasanya petani menanam pohon cabai sebelum musim kemarau tiba, ada juga yang menanam nya saat musim hujan, tetapi menurut sebagian petani musim kemarau lah yang bagus untuk menanam cabai agar cabai tersebut tumbuh dengan bagus.
Sedangkan harga cabai di tengah-tengah tanaman cabai yang rusak ini malah semakin meningkat atau lebih mahal dari sebelumnya, sedangkan harga cabai yang rusak hanya di hargai senilai 40 ribu perkilonya.
Musim cabai rusak ini sudah terjadi dari beberapa hari sebelum nya, petani hanya memanen cabai 1 minggu sekali, itu pun hanya 4 kilogram saja, itupun bercampur dengan cabai yang kenak cacar atau penyakit hama.
Hasil dari panen tersebut akan langsung di jemput oleh pedagang atau pengusaha cabe, kadang juga di antarkan ke pasar-pasar terdekat, seperti pasar asembagus, curah kalak Dll.
Saniwah, 40, menambahkan berbeda-beda dalam menangani kasus tersebut, ada petani yang ketika rugi dia akan beralih ke tanaman lain seperti halnya, jagung, padi, kadang Terong, ada pula petani yang tetap dalam pendirian nya yaitu masih menanam cabai di kala hama menyerangnya. (Aiz)