Dokumentasi Hamid sedang menaburkan bubuk kayu tungku di ladangnya |
Situbondo,lensakomunikasi.com-Musim hujan cukup membuat petani kebingungan untuk menanam jagung. Namun, hal itu tidak dirasakan oleh Hamid. Bagaimana tidak, warga desa juglangan, kecamatan panji, itu memiliki cara lain untuk menyuburkan tanah dengan pupuk berupa abu kayu. Harapannya agar bibit jagung yang ditanam cepat mengeluarkan akar.
Hamid mengatakan, pemberian Abu Kayu itu untuk mengantisipasi terjadinya genangan air pada musim penghujan. Sebab ketika orang menanam bibit jagung lalu kena hujan biasanya bibit tersebut membusuk dan pada akhirnya tidak tumbuh.
“fungsi dari abu ini untuk menghangatkan tanah. Jadi meskipun hujan deras biji jagung yang baru ditanam cepat mengeluarkan akar bibit yang banyak. Kalau sudah tumbuh juga semakin kuat dan jagung bisa tahan angin,” kata Hamid.
Kata dia, cara itu dilakukan untuk meminimalisir sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi. Diakui atau tidak petani masih kesulitan mendapatkan pupuk baik dari kios maupun dari kelompok tani sekalipun. Sehingga petani harus pinter-pinter menggunakan pupuk kandang.
"Kalau pupuk kandang atau kotoran sapi kan tanpa biaya. Tapi ada cara-cara tertentu untuk menggunakan pupuk kandang. Contoh ketika jagung ini tumbuh dan berumur 25 hari baru dikasi pupuk kandang,” Imbuh Hamid.
Tidak hanya untuk bibit jagung, Hamid juga menjelaskan Abu kayu juga bisa digunakan untuk bibit Cabai rawit, tomat dan bibit bibit lainnya.
"Tapi ini juga tidak semua tanah untuk pemakaian Abu kayu,Kalo tanahnya tandus seperti di pegunungan atau tanah paras jangan memakai Abu kayu tidak akan ada pengaruhnya karena tanah seperti itu sudah kepanasan meski sering di hujani. kalau tanah kering jangan coba-coba pakai abu kayu, bukan hidup malah mati," Tegas Hamid.
(min)