Situbondo,lensakomunikasi.com - Arik, 40, seorang petani ini mempunya lahan yang dia tanami melon karena menjelang bulan ramadhan. Lahan 1 hektar ditanami buah melon yang saat ini berumur 10 hari. Arik telaten menggunting setiap tangkai yang nantinya bisa menghasilkan buah yang kurang bagus, di Desa Duwet, Kecamatan Panarukan, Senin (20/02/2023).
Tak hanya melon yang ditanami, namun buah semangka juga disiapkan menjelang ramadhan, hal ini menjadi momentum yang baik, karena per petak sawah, ketika buah tersebut tidak terserang oleh hama bisa meraup keuntungan 100 juta rupiah.
"Ini masih berumur 10 hari, biasanya panennya 70 hari nanti, modal awalnya per petak 50 juta, kalau bagus buahnya bisa mendapatkan 100 juta nanti mbak," Ujar Arik, warga asli Dusun Pathek, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan.
Dia menjelaskan, memasuki puasa Ramadan, konsumsi buah-buahan biasanya meningkat untuk hidangan buka puasa dan melon menjadi salah satu pilihan yang paling tinggi peminatnya.
Arik menambahkan, per 1 kilogram melon biasanya di pasaran berada di harga Rp 7 ribu, namun jika pembeli langsung ke sawah dijual Rp 4 ribu hingga Rp 5 ribu.
Di balik banyaknya keuntungan yang bisa diperoleh, petani buah juga memiliki keresahan tersendiri, sebab cuaca yang tidak menentu seperti akhir-akhir ini, karena bisa merusak hasil buah yang ditanamnya.
"Sekarang lagi musim hujan, ini bisa hancur mbak buah-buah yang baru tumbuh kecil ini, kalau tidak di rawat dengan benar, bisa rugi jutaan rupiah," Jelas Arik.
Faktor lainnya menurut dia, yakni hama ulat buah yang menjadi musuh para petani, ulat buah sendiri biasanya menyerang saat cuaca tidak menentu seperti saat ini, hal itu menjadikan hama ulat cepat berkembang biak. (wil).