Situbondo,lensakomunikasi.com-Heri, 50, pengunjung dan sekaligus pedagang durian di taman Lanceng mengatakan, fasilitas satu-satunya yaitu kamar mandi sudah lama tidak berfungsi, pedagang juga sempat di usir tidak boleh jualan di Taman Lanceng, Desa Kapongan, Kecamatan Kapongan, Selasa (14/02/2023).
Taman yang seharusnya menjadi tempat bersantai bersama keluarga, namun harus terkendala oleh kamar mandi yang rusak dan tanpa perbaikan oleh pengelola dan dinas terkait.
 |
| Dokumentasi sejumlah pedagang sedang duduk santai |
"Pengunjung yang mau ke kamar mandi harus membawa air sendiri karena airnya sudah tidak mengalir lagi, juga para pedagang yang di usir itu alasannya karena terpal penutup jualannya tidak di buka dan khawatir kena kabel, tapi kami tidak difasilitasi apapun dan malah mau diusir," Ujar Heri saat di wawancarai di Taman Lanceng.
Menurut data yang didapat di lapangan, Ketua paguyuban di taman Lanceng yakni Yusuf, namun ia tidak berada di lokasi saat kami melihat langsung ke tempat taman tersebut. Para pengunjung dan pedagang hanya bisa mengeluh sendiri tanpa bisa menyampaikan pada Ketua paguyuban.
"Keluhan kami ya kamar mandi diperbaiki dan fasilitas seperti tempat berjualan dan lainnya itu dilengkapi, biasanya itu ada warung yang jualan, sekarang tidak di bolehkan, kebutuhan sehari-hari juga mau dapat penghasilan uang dari mana untuk diberikan kepada keluarga kalau gak boleh jualan," Ucap Zainul Hasan, 18, pedagang kopi yang lain di tempat itu.
Di sisi lain, tukang becak Halili, 57, mengungkapkan "Kalau ingin ke kamar mandi ya bingung karena sudah lama tidak dipakai dan tidak dibersihkan, akhirnya ya ke kamar mandi di masjid. Di sini juga tidak disediakan pangkalan becak atau ojek, malah diusir untuk penertiban, padahal biasanya saya memang pangkal di sini, padahal harusnya tidak masalah asalkan menjaga kebersihan," ujarnya.
dia juga menyampaikan, Kebersihan taman dijaga oleh para penjual di sekitar taman, hanya sesekali dibersihkan oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Wil