Suasana Ibu PKK Saat Menghias Tumpeng Di PPNH |
Pondok pesantren Nurul Huda mengadakan berbagai jenis lomba Dalam rangka peringatan hari besar maulid nabi muhammad SAW yang di adakan setiap tahun nya, acara perlombaan pertama dari beberapa lomba yang di adakan, ialah lomba ibu-ibu PKK dengan tema "menghias nasi tumpeng".
Menghias tumpeng merupakan rangka untuk memeriahkan peringatan hari kelahiran baginda nabi Muhammad SAW. Sebagaimana yang di ungkapkan oleh ketua penyelenggara menghias nasi tumpeng tidak hanya sekedar lomba untuk memeriahkan, namun juga memiliki makna yang tersirat di dalamnya atau dengan kata lain makna secara filosofis.
"Beras yang sudah di masak akan di tata rapi oleh kita, berapa butirkah beras yang ada di sana kalok ada di antara ibu-ibu yang mampu untuk menghitung nya akan saya kasih hadiah bukan hanya seratus ribu rupiah akan tetapi satu ekor kambing,"
Disinilah makna filsafat bahwa nasi tumpeng adalah ungkapan doa kita kepada Allah agar usia kita di tambahkan, dan sinilah kemanfaatan hidup agar banyak yang tidak terhitung kemanfaatan nya, dan disinilah ada doa agar banyak rezeki, amaliyah, dan keberkahan serta kemanfaatan kita yang tidak bisa di hitung dari segi banyaknya, itu makna dari unsur bahan - bahan nasi tumpeng.
Beras kalok sudah mau di jadikan nasi tumpeng biasanya di warnai dengan warna kuning, karena warna kuning melambangkan warna emas dimana warna ini adalah suatu warna keceriaaan, tidak ada warna kuning di pakai dalam keadaan duka.
Dalam lomba ini banyak reaksi positif dari peserta lomba tersebut, sehingganya peserta meminta kembali di tahun depan untuk mengadakan kembali lomba menghias nasi tumpeng ini.
"Kesannya kami selaku anggota pkk desa ingen menyalurkan kepada ibu-ibu masyrakat dan terus mendukung acara lomba kreasi ini. Karena lomba ini sangat bermanfaat bagi kami apalagi dalam rangka menyambut hari lahir baginda nabi Muhammad SAW kita mengharapkan barokahnya dari hasil kita, Mudah-mudahan kita bisa bawah ke masyarakat desa"