Dokumentasi saat seminar nasional berlangsung secara daring oleh LP3M UNUJA Paiton Probolinggo |
Probolinggo, lensakomunikasi.com Melalui Lembaga Penerbitan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), Universitas Nurul Jadid (UNUJA) kembali melaksanakan Seminar Nasional Hi-Tech dengan tema “Optimalisasi Peran Mahasiswa dalam Hilirisasi Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat pada Post Pandemi Covid-19”, Rabu (21/09/22).
Adapun kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari tersebut dimulai pada tanggal 14-15 September 2022 dan dibagi dalam 4 (empat) panel, yakni a) Studi Agama, b) Sain dan Teknologi, c) Sosial dan Humaniora, dan d) Kesehatan Masyarakat. Masing-masing panel dihadiri oleh 2 narasumber utama (Keynote Speakers) yakni Dr. Zamroni, M.Pd (UIN Sultan Aji Muhammad Idris, Samarinda) dan Dr. Hasan Baharun, M.Pd (UNUJA) untuk panel Studi Agama, Siti Zahro, S.Pd., M.Pd., Ph.D., CIQaR., NNLP (Universitas Surabaya) dan Kamil Malik, M.Kom (UNUJA) untuk panel Sains dan Teknologi, Dr. Dadi, M.Si (Rektor Universitas Galuh, Ciamis) dan Dr. Dr. Tirmidi, M.Pd (UNUJA) untuk panel Sosial dan Humaniora, sementara untuk panel terakhir, yakni Kesehatan Masyarakat, dihadiri oleh Ns. Sylvia Dwi Wahyuni, S.Kep., M.Kep (Universitas Airlangga, Surabaya) dan Ns. Handono Fatkhur Rahman, M.Kep.,Sp.Kep.M.B (UNUJA), serta diikuti oleh ratusan mahasiswa, termasuk presenter dari kalangan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dengan paper yang lolos seleksi.
Pada hari pertama, seminar ini disambut dan dibuka langsung oleh Wakil Rektor III, Bapak M. Noer Fadli Hidayat, M.Kom. Beliau berharap mahasiswa saat ini tidak boleh pasif merespon berbagai isu di era post pandemi covid-19, melainkan harus terlibat aktif mengingat ada banyak sekali informasi dan pembelajaran berharga yang bisa diikuti dalam rangka meningkatkan kemampuan dan potensi diri, khususnya di dalam melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Selanjutnya Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi sesi pertama, yakni panel Studi Agama dari 2 narasumber di atas. Dalam kesempatan ini, Dr. Zamroni, M.Pd, menyampaikan pentingnya bagi mahasiswa memahami berbagai isu sosial keagamaan yang marak terjadi di masyarakat, karena hal itu dapat menjadi modal utama di dalam melakukan analisis masalah untuk dituangkan lebih jauh dalam sebuah penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat.
Selain itu narasumber kedua, Dr. Hasan Baharun, M.Pd mengingatkan bahwa tidak semua masalah-masalah sosial keagamaan yang terjadi harus diselesaikan melalui aksi demontrasi di jalan, tetapi ada jalan lain yang jauh lebih humanis, yakni dengan menuangkan gagasan dan ide yang responsif terhadap masalah tersebut dalam sebuah penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat.
Disamping hal diatas tepat pukul 12.15 WIB, acara dilanjutkan dengan bahasan Sains dan Teknologi. Narasumber pertama, Siti Zahro, S.Pd., M.Pd., Ph.D., CIQaR., NNLP menegaskan kepada seluruh peserta akan pentingnya mengenal dan menggali potensi diri masing-masing, hal ini karena mahasiswa telah berada pada jenjang Pendidikan Tinggi yang harus memiliki personal branding yang baik guna pengembangan kemampuan diri dalam meraih cita-cita masa depan yang jauh lebih baik.
Sementara Kamil Malik, M.Kom selaku narasumber kedua menitikberatkan urgensi kompetensi atau keahlian mahasiswa di era post pandemi covid-19. Menjadi mahasiswa di era ini tidak cukup dengan hanya bermodal ijazah, tetapi perlu didukung dengan kompetensi keahlian lulusan yang spesifik, yang dibuktikan secara konkrit dengan sertifikat keahlian. “Anda bisa bergengsi dengan ijazah, namun anda bisa berkembang dengan kompetensi”, pungkasnya.
Di hari kedua, untuk sesi pertama diisi dengan penyampaian materi seputar topik Sosial dan Humaniora. Dr. Dadi, M.Si selaku pemateri pertama menekankan pentingnya memahami topik-topik atau isu-isu strategis sosial humaniora yang menjadi program prioritas pemerintah, seperti masyarakat dan budaya, hukum dan politik, hak asasi manusia, pendidikan, dan lain sebagainya.
Hal diatas bertujuan agar mahasiswa dapat ikut aktif berperan serta di dalam berbagai skema penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat dalam skala nasional. Narasumber kedua, Dr. Tirmidi, M.Pd menguatkan apa yang disampaikan oleh narasumber pertama, yang secara khusus beliau menggiring mahasiswa untuk memahami berbagai keunggulan dan potensi yang dimiliki kampus berbasis pesantren.
Mengingat pesantren adalah miniatur negara, di mana di dalamnya terdapat berbagai latar belakang budaya, tradisi, etnis, bahasa, dan lain sebagainya yang hidup harmonis dan hal ini dapat dijadikan sebagai pondasi utama dalam melakukan riset bagi mahasiswa. Sehingga diharapkan muncul berbagai penelitian berbasis data pesantren dari berbagai aspeknya, baik ekonomi pesantren, budaya pesantren, dan lain sebagainya yang berbeda dengan riset mahasiswa di luar kampus berbasis pesantren.
Pada sesi akhir sebagai puncak kegiatan seminar nasional ini, tema yang diusung ialah Kesehatan Masyarakat. Ns. Handono Fatkhur Rahman, M.Kep.,Sp.Kep.M.B, mengawali uraiannya tentang bagaimana menjadi mahasiswa sadar literasi dan publikasi. Menurut beliau, menjadi mahasiswa yang unggul, tidak hanya dibuktikan dengan selesainya tugas akhir berupa skripsi, tetapi perlu ditopang dengan berbagai karya ilmiah lainnya, seperti publikasi artikel, HKI, buku maupun menulis opini di berbagai media massa, karena hal ini dapat menjadi nilai tambah bagi mahasiswa pada saat terjun ke masyarakat. Narasumber berikutnya, Ns. Sylvia Dwi Wahyuni, S.Kep., M.Kep memungkas pertemuan ini dengan menegaskan bahwa di alam raya ini banyak sekali bahan yang bisa dijadikan sebagai isu, baik di dalam penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat, misalnya mitigasi bencana, manfaat buah-buahan, manfaat air doa, dan lain sebagainya. Semua ini tentu dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, tidak hanya manfaat pada peningkatan ilmu pengetahuan, tetapi juga pada peningkatan ekonomi masyarakat.
Edi/im/Roz