Salah satu sifat manusia yang tidak bisa dipungkiri adalah merasa rendah diri apabila tidak sama dengan yang lain.
"Kenapa aku gak sama kayak mereka? Padahal proses belajar kita sama😔"
Dialah keyla yang akrab dipanggil dengan key oleh teman-temannya. Dia termasuk siswi di bawah rata-rata dibandingkan dengan teman-temannya. Meskipun begitu key tidak pernah bosan untuk belajar meski dia tidak mengerti dengan apa yang dia pelajari, apalagi saat mata pelajaran bahasa Inggris key selalu di bully oleh teman-temannya karena memang dia tidak begitu tahu tentang pelajaran tersebut.
"Baik anak-anak minggu depan ujian bahasa Inggris ibu mau adakan ujian lisan yakni berpidato dengan tema pentingnya menuntut ilmu" Ucap guru Bahasa Inggris di kelas key.
Semua siswa tampak biasa saja, beda halnya dengan key yang tampak gusar. karena mengucap kosa kata bahasa Inggris saja key kurang bisa apalagi harus berpidato.
(Guru yang mengajar mengerti dengan ekspresi yang key tampakkan).
"Untuk kamu sheila ibu kasih tugas untuk membantu keyla agar dia lebih bisa untuk ujian di minggu depan. Bagaimana sheila apa kamu siap?
"Iyh bu dengan senang hati" Jawab sheila sambil tersenyum
Hingga keesokan harinya keyla datang lebih awal ke sekolah hanya untuk belajar bahasa Inggris kepada sheila.
"Pagi la" sapa keyla kepda sheila
"Hai,pagi juga key, cie yang semangat mau belajar bahasa Inggris" ujar sheila yang di balas senyuman oleh keyla
"Langsung ajah yah kita mulai dari belajar vocab terlebih dahulu, karena ketika kita banyak menghafal kosa kata kita akan lebih mudah untuk speaking" Keyla mendengarkan setiap apa yang sheila katakann, hingga sampai dirumah pun keyla tetap mengulang-ulang apa yang sudah sheila sampaikan, tidak sampai disitu keyla juga tidak pernah bosan untuk berdoa di dalam shalatnya agar dia sama seperti yang lainnya.
Kegiatan tersebut terus ia lakukan hingga sampai kepada hari yang telah ditunggu-tunggu yakni hari dimana ujian bahasa Inggris akan dilaksanakan.
Keyla tampak bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Tak lama kemudian bel masuk pun berbunyi, itu tandanya semua siswa harus segera ke kelas masing-masing. Di kelas, siswa maupun siswi sudah duduk rapi di tempatnya, sembari menunggu guru datang keyla kembali mengingat apa yang sudah dia pelajari selama seminggu ini.
Hingga akhirnya guru pun duduk ditempatnya
"Assalamu'alaikum wr. Wb" salam ibu guru
"Waalaikumsalam wr. Wb" kompak para siswa dan siswi
"Selamat pagi anak-anak,"
"Bagaimana sudah siap untuk ujian kali ini"
"Siap bu" serentak semua murid
"Baik, ibu panggil satu persatu secara acak. Pertama atas nama sheila az-zahra"
Sheila pun tampak maju dengan semangat. Lain dengan keyla yang merasa takut tidak bisa ketika gilirannya.
Para murid silih berganti maju untuk melaksanakan ujiannya hingga sampai kepada bagian keyla. Yang lainnya tampak berbisik-bisik yang tak luput dari pendengaran keyla, sebelum beranjak dari bangkunya, keyla memantapkan diri terlebih dahulu dengan membaca basmalah agar tidak deg-degan dan membuat ingatannya buyar ketika berada di depan.
"Alaaah dia gak bakalan bisa, disuruh ngomong blackboard ajah ga bisa apalagi berpidato" Ucap salah satu siswi kepada teman sebangkunya
Keyla berjalan ke tempat yang sudah di siapkan
Dia mulai berpidato dengan tenang dan lancar. Hingga membuat suara bisik-bisik tadi berubah menjadi suara tepuk tangan.
Dari cerpen di atas kita dapat memetik buahnya yakni "barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya"dan juga tetap semangat
Siti Atika