SITUBONDO, (Himmahkpi.com) - Judul diatas perlu ditegaskan bahwa yang dimaksud pada tulisan diatas adalah sebuah upaya didalam memperoleh keutamaan beribadah seribu bulan yaitu pada malam lailatul Qodar. Untuk mendapatkan malam ini tiperlukan adanya upaya tersendiri salah satunya adalah senantiasa konsisten didalam melakukan amal shaleh lebih tepatnya dari awal hingga akhir romhadan. Akan tetapi wacana ini terkadang terbalik dengan realita yang terjadi dimasyaraka kita. Sering kita saksikan bahwa orang-orang berbondong-bondong kemasjid ramai pada awal romhadan akan tetapi hal tersebut tidak berjalan lama pada pertengahan Romhadan atau akhir Romhadan shof masjid jamaah orang-orang semakin maju kedepan. Orang-orang bukan semakin ramai memenuhi masjid untuk beribadah namun mulai ramai dipasar dan mall-mall demi mempersiapkan hari raya Idul Fitri.
Berbicara masalah lailatul qodar al Imam Iz bin Abdissalam menyebutkan dalam kitabnya Maqosidu al saum pada halaman 20 beliau mengungkapkan bahwa “ malam lailatul Qodar adalah malam yang mulia, Allah SWT memberikan keutamaan terhadap malam ini yaitu setara dengan seribu bulan yang hal ini tidak bisa didapatkan pada bulan lain selain pada bulan Romadhan. Al Imam iz bin abdissalam melanjutkan bahwa malam itu disebut dengan malam lailatul qodar disebabkan karena kemulian dan tingginya malam tersebut dan pada malam itu juga qodar diambil dari bahasa arab yang artinya adalah ketentuan Allah SWT maka pada malam itu juga telah ditentukan oleh Allah SWT terkait rezeki kita dan ajal kita.
Al Imam Al Iz melanjutkan bahwa para malaikat dan malaikat Jibril turun pada malam itu. Para Malaikat itu mengucapkan salam kepada orang-orang yang bersungguh-sunguh didalam beribadah kepada Allah SWT. Pada malam itu karena malam itu ibarat hari besar maka Allah SWT pun memberikan salam kepada orang orang yang bersungguh-sungguh beribadah pada malam itu. Hal ini tentua tiada lain disebabkan adanya malam tersebut mempunyai keutamaan yang sangat luar biasa yaitu lebih utama dari seribu bulan. Selain itu agar orang-orang yang mengintai dan mencari malam lailatul qodar pada waktu tersebut betul betul giat dan semangat. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh baginda nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya serta orang-orang shaleh setelah beliau ( nabi Muhammad SAW).
Tentunya yang dimaksud waktu tersebut adalah sepuluh terakhir dari bulan Romhadan ( tanggal 21 kebawah), karena tepatnya tanggal tersebut Rasulullah SAW melihat sendiri adanya malam lailatul qodar. Disebutkan juga bahwa pada malam tersebut Rasulullah SAW memperbanyak sujud hal tersebut disaksikan oleh para sahabat bahwa ada bekkas debu pada dahi dan hidung Rasulullah SAW pada pagi harinya. Dikabarkan juga bahwa rembulan pada malam tersebut seperti separuhnya mangkok . Tentunya hal ini tidak akan terjadi kecuali pada tanggal tanggal 10 terakhir dari bulan Romadhan.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya “ Hendaklah mencari Lailatul Qodar kalian tepatnya pada malam-malam ganjil disepuluh terakhir bulan Romadhan.”Para sahabat pernah diceritakan terkait malam lailatul qodar tersebut. Kata baginda nabi juga bahwa “ Barang siapa yang mencari malam lailatul qodar maka hendknya dia (hamba) mencarinya tatkala rembulan seperti separuh mangkok. Rasulullah SAW mengesahkan terkait pencarian dan keutamaan malam lailatul qodar tersebut dengan sabdanya bahwa “Barang siapa yang beribadah pada malam lailatul Qodar karena iman dan mengharap-harap pahala maka orang tersebut akan diampuni oleh Allah SWT dosa-dosanya yang telah lampau”.
Menurut pendapat yang lain malam lailatul qodr ini terjadi pada 17 Romhadan, 21 Romadhan, 24 Romhadan dan malam-malam ganjil tepatnya pada 10 terakhir. Jadi pada intinya tidak ditentukan kapan kepastianya. Hikmah yang bisa dipetik darihal ini adalah agar kita menjadi seorang hamba Allah SWT yang senantiasa semangat dan konsisten didalam beribadah kepada Allah SWT. Jika tanggal malam lailatul qodar ini ditentukan tanggal kepastiannya maka orang-orang akan hanya memaksimalkan ibadah pada tanggal tersebut sedangkan pada tanggal lain dia tidak semangat lagi tentu hal ini tidak diinginkan oleh baginda nabi Muhammad SAW.
Perlu diperhatikan adapun beberapa hal yang disunnahkan bagi orang yang menjumpai malam tersebut (malam lailatul Qodar) yaitu harus senantiasa memperbanyak memuji dan berdoa kepada Allah SWT adapun doa yang perlu diperbanyak dipanjatkan pada malam tersebut adalah :
: اللهم إنك عفو كريم تحب العفو، فاعف عني
Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha Memaafkan lagi Maha Dermawan, mencintai kemaafan. Maka maafkanlah diriku.
Hal tersebut sebagaiman yang firmankan oleh Allah SWT dalam hadis qudsinya bahwa “ Barang siapa yang menyibukkan dirinya dari mengingat aku dari pada meminta-minta kepada aku maka aku akan memberi sesutu kepda orang tersebut dengan sebaik-baiknya pemberian sebagaimana aku berikan kepada orang yang meminta kepada aku.
Imam Syafi'i, M.Kom.I : Dosen IKHACH Pacet