Dokumentasi Ketum Perkasa Bang Sadik Saat Turun langsung temui Pihak E Warong |
Situbondo,himmahkpi.com persoalan bantuan sosial pangan (BSP) maupun BPNT diduga kembali dilakukan oleh oknum Agen E Warong, sebagaimana pengaduan Keluarga penerima manfaat (KPM) Bantuan sembako itu kepada Lembaga Pergerakan Kesejahteraan Anak Bangsa (PERKASA).
Ketua umum Perkasa M. Sadik mengatakan terkait kasus pengurangan komoditi BPNT dinilai seringkali dilakukan oleh oknum Agen E warung maupun pihak lain, hal itu diduga sengaja memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan terutama berkaitan dengan pengurangan komoditi supaya memperoleh keuntungan besar.
"Sebelumnya kami juga telah menyoal beberapa e warong dan telah melaporkan kepada pihak Dinas berwenang dan pihak BNI dengan kasus dugaan kongkalikong Agen E Warong, bahkan kami juga akan menindaklanjuti dugaan kasus ewarong yang tidak pernah ada usaha jual beli sembako namun secara tiba-tiba usai dipersoalkan tokonya diisi dan dilengkapi". Ujarnya.
Tampak komoditi Beras 15 KG dan 2 Kantong Minyak Goreng |
Kaitannya dengan dugaan kasus kali ini yakni berlokasi di wilayah kecamatan Arjasa Desa Curah tatal, Awalnya sejumlah warga penerima bantuan PKH dan bantuan sembako menceritakan bahwa telah mengambil bantuan sembako melalui Agen e warong dengan menerima komoditi beras sebanyak 15 KG dan 2 kantong minyak goreng.
"Benar pak, kami hanya mendapatkan beras sebanyak 15 KG dan 2 Bungkus minyak Kelapa sekitar 900 ml, dan kami juga tau kalau bantuan sembako itu uangnya Rp. 200.000, Iya kami terima saja apa yang sudah disalurkan e warong". Ujar KPM kepada Ketum Perkasa Rabu, (11/11/2020).
Ketum Perkasa bersama Awak media saat mengunjungi KPM yang telah menyalurkan bantuan sembakonya di E Warong Curahtatal Arjasa |
Usai mendengar pengakuan sejumlah KPM, akhirnya Ketum NGO Perkasa bersama sejumlah awak media check langsung kepada dua pemilik e-warong di Desa Curah Tatal baik Toko Cinta Damai Di Dusun Dergung dan Toko Setia Jaya di Dusun Curah tatal , dengan menemui langsung para pemilik E-Warung di desa setempat untuk klarifikasi dan penggalian data terkait pengaduan warga.
"Bahkan ditengarai ada kongkalikong dari ketua kelompok dengan pengkondisian tidak menyalurkan bantuan sembako di desa setempat, justru diduga mencairkan di kabupaten sebelah yakni di kabupaten Bondowoso, maka dari itu kami sebagai fungsi kontrol berharap kepada Pendamping, TKSK Arjasa Dan khususnya Dinas sosial dan pihak perbankan segera ambil tindakan atas dugaan perkara dimaksud, Ungkap Bang sadik sapaan akrab ketum perkasa
Disamping hal diatas kedua Pemilik E-warong menyampaikan kepada Lembaga PERKASA dengan sejujurnya membenarkan bahwa pihaknya mengakui telah menyalurkan komoditi beras dan minyak goreng, meski saya tahu hal ini menyalahi Pedoman Umum (Pedum) penyaluran.
"Tapi saya punya alasan untuk mengimbagi E warong di kabupaten sebelah, sebab sebagian besar KPM di curah tatal menyalurkan sembakonya di kabupaten sebelah, bahkan awalnya kpm yang mencairkan ke saya kurang lebih 200 kpm sekarang sudah sekitar 50 an, oleh karena itu kami menyalurkan komoditi ini untuk mempertahankan KPM tetap mengambil pada saya, Pungkas pemilik e warung kepada bang sadik.
Pewarta
"MLD"