Wakil Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Situbondo, Letkol Inf. Akhmad Juni Toa |
Menurut Akhmad Juni Toa menyampaikan rasa syukur dan ucapan terimakasih kepada kinerja semua pihak terutama Dinas Kesehatan Situbondo beserta tim pencegahan covid-19 lainya. "Saya selaku wakil ketua 1 gugus tugas percepatan penanganan covid-19 membaca berita itu, bersyukur seraya mengucapkan terimakasih atas kinerjanya. Terutama kepada Abu Bakar Abdi (plt.Dinas kesehatan Situbondo) dan kawan-kawan yang tergabung dalam tim Tracing & Kuratif serta para tim medis lainnya" Ucapnya.
Selanjutnya kami akan pantau secara berkala dan akan memaparkan perkembangannya kepada bupati beserta jajaran Forkopopimda Situbondo. Hal ini tentu merupakan kerja akademis yang bisa dipertanggung jawabkan.
Pungkas Dandim Letkol Inf.Akhmad Juni Toa pada wartawan media Himmahkpi.com. jumat (15/5/2020).
Disamping itu Dandim 0823 juga mengatakan bahwa apa yang dicapai merupakan kerjasama semua pihak.
"Yang perlu di ingat oleh kita semua.
Kerja bapak Abu Bakar Abdi selaku plt.Dinkes Situbondo dan timnya itu tidak akan bisa tercapai bila masyarakatnya tidak mendukung. Maka tugas Dinkes dan kawan-kawan juga sangat tergantung dari sikap masyarakat. Selalu saja ada kendala non medis yang yang menghambat kerja mereka, namun kegigihan mereka utk bekerja saya sangat apresiasi". Tuturnya.
Lebih lanjut menyampaikan tentang sembuhnya 2 pasien covid-19 terakhir itu menandakan mata rantai klaster impor di Situbondo yang bersumber dari 3 klaster selama ini di tracing jenuh, artinya pelacakannya sudah selesai. pendeknya biar paham ibarat film : ceritanya sudah selesai.
Namun disisi lain yang perlu menjadi perhatian kita bersama bahwa virus ini sudah pandemi artinya telah menyebar luas ke semua orang dan semua tempat di dunia. Maka potensi datangnya klaster baru juga sangat memungkinkan. "Bila ada klaster baru, tentu semua pihak terutama Plt Dinkes Abu Bakar Abdi dan tim akan bekerja lagi seperti semula, bekerja lagi dari 0. rapid tes, tes pcr tracing lagi, isolasi dan lainya. yang makan waktu dan tenaga.
Yakni mereka adalah manusia yang punya keterbatasan bekerja." pungkas Akhmad Juni Toa.
Hal berbeda kembali ditambahkan oleh Dandim bahwa Siapa yang berpeluang mendatangkan klaster baru? Dan siapa yg berpotensi menghambat datangnya klaster baru? Jawabannya yg paling benar adalah diri kita masing-masing. kami berharap agar masyarakat mematuhi ketentuan dari pemerintah sementara larang keluargannya mudik ke Situbondo. Larang diri sendiri untuk membatasi keluar yg tidak perlu, selalu memakai masker, hindari kerumunan, selalu cuci tangan dan jaga jarak bila keluar rumah.
"Sebab ke empat hal itu merupakan pekerjaan mudah dan murah. tapi menjadi sulit kalau tidak dibiasakan. saya menghimbau kepada masyarakat jadikan pekerjaan ringan diatas menjadi budaya baru kita di zaman now. Jadi cegah virus itu mudah sebenarnya. Tapi kalau sudah terjangkit masalahanya berubah drastis". Tambahnya.
Nanti malam tentu akan kita bahas kembali tentang rencana tracing baru dengan mengambil beberapa sampel di tempat-tempat publik. Namun ini masih dalam proses koordinasi. Semoga di situbondo dengan upaya dan doa kita bersama " virus ini dapat segera punah " Penuh Harap Dandim Akhmad Juni penuh harap.
Ekz